Ayah kecil dan Ibu kecil

Ayah kecil dan ibu kecil


Jip adalah ayah. Dan Janneke adalah ibu.
Dan Janneke semua telah bertanya 2 kali. Kau masih mau teh, ayah?
Silahkan, kata ayah. Dan lalu mereka minum teh.
Aku berpendapat itu bukanlah permainan menyenangkan, kata Jip. Aku berpendapat ayah dan ibu adalah membosankan. Itu hanyalah minum teh. Yang lain tidak.
Itu begitu sebab kita tidak punya anak-anak, kata Janneke.
Apakah kita lalu tidak punya anak-anak? tanya Jip.
Tidak, Poppejans rusak. Kepalanya copot.
Itu sangat sedih. Seorang ayah dan seorang ibu dengan seorang anak. Dan lalu masih seorang anak tanpa kepala.

Tahukah kau sesuatu? Takkie adalah anak kita. Dan kucing juga.
Lantas Jip dan Janneke mengenakan kucing pakaian. Dan Takkie memperoleh pula sebuah jas kecil. Dan sebuah peci kecil. Dan setelah itu ayah dan ibu berkendaraan dengan kereta anak.
Itu berjalan sangat menyenangkan. Tetapi itu berlangsung tidak lama. Karena o, anak-anak tidak duduk diam. Mereka meloncat keluar kereta. Kedua-duanya. Dan mereka mencoba melepaskan pakaian-pakaian mereka. Anak-anak berlari dari situ.
Sekarang datang ibu Janneke. Apa yang kalian lakukan di sana? Kata dia. Lihatlah juga, binatang-binatang malang itu. Lepaskan baju mereka cepat! Kau tidak boleh memberi pakaian seekor kucing dan seekor anjing. Itu membuat mereka begitu tidak nyaman.
Jip dan Janneke memegang kucing dan anjing. Dan melepaskan cepat pakaian-pakaian.
Sayang. Itu baru begitu nyata.

Kini mereka minum teh lagi. Ayah dan ibu dengan anak boneka rusak. Seorang anak tanpa kepala.       

Comments

Popular Posts