Ayam betina dari petani Delfsma
Ayam betina dari petani Delfsma
Pada sisi dari sebuah hutan yang gelap tinggallah suatu ketika
seekor burung bulbul. Dia terbang tiap malam dan bersiul paling cantik yang
hanya bisa kau bayangkan. Semua binatang hanya mendengar kepadanya, juga
ayam-ayam betina dari petani Delfsma. Mereka menilai nyanyian itu sangat cantik
sehingga mereka akan seekor burung bulbul akan tinggal bersama mereka. Ayam
jantan harus pergi dari sana dengan kokok jelek tiap pagi.
“Kawan, apakah kau merasa ada sesuatu yang datang tinggal di tempat
kami di kandang ayam?”
Burung bulbul menilai itu sungguh menyenangkan.
“Itu sama sekali sangat berbeda dari sebuah pohon,” katanya.
Dia segera pergi bersama ayam betina.
Tetapi tolonglah, betapa marahnya ayam jantan ketika dia mendengar
bahwa burung bulbul selanjutnya juga akan tinggal dalam kandang.
“Aku segera pergi dari sini!” dia berkokok marah.
Dan pada waktu itu dia akan tinggal dalam hutan dalam sebuah pohon.
Kini setiap malam akan diadakan pesta untuk ayam-ayam betina. Mereka
duduk sampai larut mendengarkan burung bulbul mereka. Oleh karena itu ayam
betina datang sangat terlambat ke tempat tidur. Dan di pagi hari tidak ada ayam
jantan yang berkokok membangunkan mereka. Jadi mereka tertidur lagi setiap kali
lagi. Masa bertelur mereka juga kacau karena sakit akibat terlambat tidur.
Mereka saling merundingkan dan berpendapat bahwa itu akan menjadi lebih baik
untuk mereka jika ayam jantan kembali lagi. Siulan burung bulbul itu juga sudah menjengkelkan mereka.
Tapi siapa dari ayam betina yang berani yang melakukan itu. Dia
berjalan ke hutan dan bertanya kepada ayam jago apakah dia mau kembali ke
kandang seperti semula. Ayam jantan sudah lama bosan hidup di dalam pohon. Dia
segera melompat ke cabang dan berjalan dengan ayam betina kembali ke kandang
ayam. Dan di sana dia meletakkan burung bul-bul di luar. Dia akan tinggal lagi
di pohon.
Dan begitulah semua lagi seperti apa adanya.
Comments