Bebek yang bandel

Bebek yang bandel

Udara gelap dengan awan tebal dan kelabu. Dan angin bertiup sangat kencang. Hujan bergemerincing jatuh dan membuat semuanya basah dan kotor.
Seekor bebek kecil dalam saluran. Dia terdorong maju oleh angin.
“Tik, tik, tik,” terdengar hujan di atas kepala bebek itu. Tetesan itu telah membuatnya sedikit sakit. Dan angin terkadang sangat kencang sehingga bebek itu hampir tidak mengarah lurus dalam air.
“Mari masuk ke rumahku,” seru sebuah suara tiba-tiba.
Bebek itu memandang dan melihat seekor tikus sedang duduk. Dia tinggal antara gelagah pada sisi dari saluran.

Ibu dan ayah sudah memperingatkan bebek kecil berulang-ulang terhadap tikus jahat, yang memakan habis bebek-bebek. Tetapi tikus ini terlihat ramah dan ketika dia dipanggil lagi, bebek mendekatinya.
“Hari ini cuaca demikian jelek,” tukas Tikus.” Datanglah ke rumah kami yang hangat dan kering, daging bebek yang enak yang enak.”
Tetapi O wee. Ketika bebek hampir masuk, tikus telah menggigit sayapnya.
“Au! Au!” teriak bebek.
Itu terdengar oleh ayah dan ibunya yang datang dengan cepat membantu. Mereka terbang di atas tikus dan mematuk dia semuanya. Tikus pergi dengan cepat.

“Rasain,” kata ayah bebek dengan suara marah.”Ini salahmu sendiri. Mengapa kau tidak dengar? Bebek kecil berjanji tidak pernah mau mendengar rayuan tikus lagi.

Comments

Popular Posts