Kereta kelinci
Kereta kelinci
Sebuah kereta api melewati hutan,
Melintasi jalan kecil, melintasi limut.
Sebuah kereta kecil penuh dengan anak-anak kecil,
Hidup anak-anak balita kelinci.
Mereka melakukan kesenangan dan kegembiraan
Kereta membawa mereka ke sekolah.
Ibu-ibu kelinci sudah begitu sibuk bekerja sejak pagi-pagi sekali. Dia harus mencuci, menyeterika, memasak makanan, membereskan tempat tidur dan masih banyak hal-hal kecil lain. Oleh karena itu dia hampir tidak punya uang untuk membawa anak balita mereka ke sekolah. Karena sekolah terletak di tengah hutan. Dan itu berjalan tujuan paling akhir.
Seekor kelinci besar yang bernama Spitsoor, tiba-tiba mendapat suatu
gagasan yang bagus. Dia pergi ke kota manusia dan membeli dalam toko barang
mainan sebuah kereta yang panjang berwarna merah. Di belakang lokomotif ada
sepuluh gerbong terbuka.
“Lihat,” pikit Spitsoor,” di sana anak-anak balita bisa masuk.”
Spitsoor bangga akan kereta yang cantik dan sejenak kemudian dia berkendaraan
masuk hutan. Bahkan dia duduk sebagai masinis di atas lokomotif dan membunyikan
pluit secara nyaring: Tuut, tuut, tu – ta – re – tuut!”
Semua ibu kelinci datang bersama anak-anak mereka berjalan keluar
rumah. Dengan terkejut dia melihat kepada kereta balita yang baru. Mereka
berpendapat dia cantik dan Spitsoor percaya bahwa anak-anak mereka akan pergi
hari berikutnya dengan kereta ke sekolah. Tepat pada pukul 9 hari berikutnya,
semua balita berada di kereta. Spitsoor membiarkan lokomotif membunyikan pluit
dan lonceng. Itu tanda bahwa mereka sudah berada dalam kereta. Dengan perasaan
gembira, anak-anak kecil merangkak dalam gerbong-gerbong yang terbuka. Dalam
pada itu Spitsoor melambaikan 3 kali dengan bendera putih dan kereta berangkat.
Bumel – de – bum – bum – bum .... bumel – de – bum – bum – bum, .......
“Siang! Seru ibu-ibu.
“Siang!”, seru balita kelinci dan mereka melambai dengan kaki-kaki
mereka.
Dan selalu makin cepat dan
makin cepat. Kereta pertama berangkat melewati hutan. Menyeberang jalan-jalan
kecil sepanjang parit-parit dan sepanjang saluran-saluran. Kemudian lagi
menyeberangi lumpur dan lagi dibawah semak belukar. Apa yang diketemukan
kelinci kecil itu menyenangkan. Mereka punya banyak kesenangan dan suara tawa.
Tetapi O wee, ketika kereta berhenti di sekolah, mereka tidak mau
keluar.
“Tidak sayang,” seru mereka.”Telah terjadi terlalu menyenangkan!
Kami masih mau berangkat lagi!”
Juf Langoor datang berdiri di muka pintu sekolah dan bertepuk
tangan.
“Mari anak-anak!” seru mereka.”Sekolah sudah masuk. Sudah
waktunya!”.
Tetapi balita-balita kelinci tetap duduk. Mereka tidak punya alasan untuk masuk
sekolah. Sangat banyak kesenangan jika berkendaraan dalam kereta. Pertama
ketika Spitsoor menceritakan mereka bahwa dia akan datang menjemput lagi pada
jam 12 dan itu akan terjadi tiap hari, mereka keluar gerbong.
“Setiap hari?” mereka berseru gembira.”Itu menyenangkan. Itu bagus!”
Dengan perasaan puas mereka pergi masuk sekolah. Pada jam 12 kereta
berada lagi dekat sekolah. Anak balita melangkah dalam kereta “Tuut, tuut, tu –
te – re – tuut,” kereta bersiul dan balita kelinci sudah pulang ke rumah lagi.
Comments