Tukang Sepatu Binatang

Tukang sepatu binatang

Kabouter[1] Klopper-de-Klop adalah pembuat sepatu binatang di dalam hutan. Semua binatang membiarkan sepatu mereka dibuat olehnya. Klopper-de-Klop dapat membuat sangat rapi dan cepat. Pada musim dingin, dia menerima banyak pesanan, tetapi pada musim panas tidak ada binatang yang datang. Cuaca terlalu panas dengan sepatu, dan mereka lebih senang berjalan dengan kaki telanjang.
Pada suatu siang di musim panas yang hangat, Klopper-de-Klop duduk di depan tempat kerjanya yang kecil. Dia tidak punya satu pun sepatu untuk dibuat dan itu dia anggap tidak enak. Tetapi yang paling buruk dari semua itu, bahwa dia juga tidak punya uang. Dia tidak bisa lagi membeli makanan.
Appelsnoetje, seorang anak perempuan kabouter yang kecil, datang duduk dekatnya.
“Kau terlihat sedih,” katanya. “Apakah ada sesuatu yang sedang terjadi?”

“Ach,” keluh Klopper-de-Klop. “Binatang-binatang tidak membiarkanku untuk membuat sepatu-sepatu mereka dan oleh karena itu aku tidak punya uang untuk membeli makanan.”
“Oya,” kata Appelsnoetje. “Sekarang musim panas, ya? Tapi tunggu saja. Salah satu dari kawan-kawan binatangku mau melakukan sebuah perjalanan panjang. Dan aku tahu bahwa sepatu-sepatu mereka sedang rusak. Aku akan mengirim sepatu-sepatu itu kepadamu.”
“Kau seorang gadis yang baik,” kata Klopper-de-Klop. “Tetapi dengan membuat sepasang sepatu, belumlah membantuku.”
“Hahahaha!” Appelsnoetje tertawa. “Jika kau membuat sepatu-sepatu dari kawan-kawanku, kau akan jadi kaya.”
Dengan segera dia berjalan terus dan Klopper-de-Klop memasuki tempat kerjanya. Tak lama kemudian terdengar ada ketukan di pintu. Pada waktu pembuat sepatu membuka pintu dan melihat seekor Duizendpoot (kaki seribu) sudah berdiri di situ.
“Siang, Tukang Sepatu,” dia tertawa ramah. “Aku temannya Appelsnoetje. Apakah kau punya waktu untuk membuat sepatu-sepatuku? Semua sepatuku rusak.”
“Ribuan sepatu!” seru Klopper-de-Klop terkejut. Dan dia berpikir: “Jika aku sudah membuat semuanya, aku mendapat banyak uang.”
“Apa kau bisa membuat sesegera mungkin?” tanya Duizendpoot. “Aku mau berkunjung, kau tahu.”
“Tentu saja,” tawa Klopper-de-Klop gembira. “Minggu depan semuanya selesai.”
Sejak itu si pembuat sepatu mulai bekerja keras sepanjang minggu itu. Dari dini hari sampai larut malam. Pada saat ribuan pasang sepatu telah rampung, dia menerima sangat banyak uang dari si Duizendpoot.
Dan oleh karena itu dia bisa melewati musim panas dengan baik.




[1] Jin kerdil berpeci jelek

Comments

Popular Posts